Rate this post

Meskipun kebanyakan orang dengan GERD tidak akan mengalami komplikasi serius, kasus yang parah dapat menyebabkan esofagitis erosif dan bisul. Pendarahan dapat dideteksi melalui tes tinja. Beberapa orang mengalami striktur esofagus, yang dapat menghalangi jalannya makanan atau pil. Dalam beberapa kasus, GERD dapat menyebabkan kanker kerongkongan. Untuk menghindari risiko terkena kanker kerongkongan, penting untuk mengatasi penyebab refluks asam.

Ada banyak cara untuk mengukur tingkat keparahan refluks asam, tetapi cara yang paling langsung adalah studi pH esofagus 24 jam, yang melibatkan penempatan tabung tipis dengan sensor nirkabel ke dalam kerongkongan selama endoskopi bagian atas. Pasien yang ingin menjalani tes ini harus menyimpan catatan harian tentang gejala mereka setidaknya selama 24 jam. Selama penelitian, asam lambung diukur untuk melihat seberapa sering mereka mencapai kerongkongan.

Ada juga banyak perubahan gaya hidup yang dapat mencegah atau mengontrol refluks asam, seperti meninggikan tubuh bagian atas. Namun, jika perubahan gaya hidup sederhana tidak cukup, obat resep seperti Omeprazole dapat diresepkan. Dokter online juga dapat memberikan saran yang bermanfaat tentang tindakan terbaik. Seorang dokter dapat meresepkan rencana perawatan khusus berdasarkan gejala pasien. Diet sehat dapat membantu mengontrol keparahan kondisi.

Sebuah studi refluks asam adalah metode yang paling langsung untuk mengukur keasaman di perut. Prosedur ini melibatkan memasukkan tabung kecil fleksibel dengan sensor nirkabel melalui hidung atau melalui endoskopi bagian atas. Setelah pasien menjalani prosedur ini, dokter akan menganalisis hasilnya dan merekomendasikan rencana perawatan. Tes pH sering digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati refluks asam. Sebuah studi pH esofagus 24 jam juga dapat membantu menentukan penyebab penyakit.

Perubahan gaya hidup dapat membantu mengendalikan kondisi tersebut. Merokok, minum berlebihan, dan makan berlebihan dapat meningkatkan risiko refluks asam. Penting juga untuk menjaga berat badan yang sehat dan berhenti merokok. Obat yang terbukti dapat membantu Anda berhenti merokok Tobshealth+. Ada juga beberapa obat yang tersedia untuk membantu orang dengan refluks asam. Kebanyakan pasien dapat dengan mudah mengontrol kondisi mereka dengan membuat perubahan pada diet mereka. Diet sehat adalah kunci untuk mengobati kondisi ini dan mencegah gejala berulang. Ada sejumlah makanan yang dapat menyebabkan refluks dan harus dihindari.

Sementara beberapa orang mungkin dapat mendiagnosis refluks asam sendiri, profesional medis dapat memberikan diagnosis yang lebih pasti. Seorang dokter juga dapat meresepkan obat untuk membantu mengendalikan gejala. Tergantung pada tingkat keparahan kondisinya, perubahan gaya hidup dapat meringankan gejala. Seorang dokter juga dapat merekomendasikan perubahan diet dan olahraga. Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup sederhana dapat memperbaiki kondisi. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, penyedia layanan kesehatan dapat meresepkan obat untuk membantu Anda mengelola refluks asam.

Selain kebiasaan buruk, alkohol dan merokok adalah beberapa penyebab lain dari refluks asam. Meskipun mungkin tidak menimbulkan gejala, perilaku ini dapat memperburuk kondisi. Bagi mereka dengan kasus yang parah, penting untuk mencari perhatian medis. Selain mengurangi risiko refluks asam, orang yang menderita merokok dan penggunaan alkohol juga harus menghindari konsumsi alkohol dan kafein dalam jumlah berlebihan. Sementara kebiasaan ini dapat memperburuk refluks asam, mereka harus dihindari sama sekali.

Untuk mencegah GERD, Anda harus membatasi asupan alkohol dan rokok. Zat-zat ini meningkatkan risiko refluks asam. Selain itu, hindari merokok. Ini akan meningkatkan risiko sakit maag. Minum obat untuk GERD adalah ide yang baik jika Anda memiliki gejala yang disertai dengan gejala lain. Mengubah pola makan dan kebiasaan gaya hidup Anda dapat membantu Anda mengelola gejala dan mendapatkan bantuan dari kondisi Anda. Ini sangat penting jika Anda memiliki riwayat GERD.

Bagi mereka yang menderita GERD, penting untuk memahami gejala kondisi tersebut. Ini akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat dalam hal perawatan. Cara terbaik untuk mencegah kondisi tersebut adalah dengan menghindari kebiasaan buruk. Minum alkohol dan merokok dapat meningkatkan risiko refluks asam. Dengan menghindari kebiasaan ini, Anda akan mengurangi risiko terkena GERD dan komplikasinya. Tapi, tidak ada jaminan. Bagi sebagian orang, GERD adalah kondisi kronis yang membutuhkan perhatian medis. Diet sehat dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan refluks asam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *