Rate this post

ACER-N 2016 “The ASEAN Teachers: Towards Standardization of Quality and Qualifications”

Kopertis Wilayah X dipercaya sebagai penyelenggara ASEAN Comparative Education Network (ACER-N) yang ke-4. Tahun ini, konferensi internasional ACER-N dilaksanakan di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 30 November sampai dengan 1 Desember 2016.

“Sebuah kebanggan bagi kami, Indonesia, di Sumatera Barat ini Kopertis Wilayah X dipercaya sebagai penyelenggara The 4th International Conference ASEAN Comparative Education Research Network (ACER-N). Peserta yang ikut berpartisipasi melebihi target. Jumlah tulisan yang masuk lebih dari 300 paper. Hingga saat ini, sudah 5 negara yang tergabung dan telah mengirimkan narasumber yang siap berbagi ilmu dan hasil risetnya”, ungkap Ketua Panitia, Dra. Skunda Diliarosta, M.Pd dalam sambutannya.

Pada tahun sebelumnya, konferensi ini dilaksanakan di Malaysia oleh Universiti Kebangsaan Malaysia. Tahun ini, merupakan konferensi ACER-N yang keempat. Tema yang diusung adalah “The ASEAN Teachers: Towards Standardization of Quality and Qualifications”. Kegiatan ini menjadi ajang untuk berbagi pengalaman di bidang pendidikan. Hasil riset yang dilakukan oleh praktisi pendidikan diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menghasilkan lulusan yang bermutu. Terima kasih atas dukungan dari Universitas Kebangsaan malaysia, Universitas Negeri Padang, dan STKIP PGRI Sumatera Barat dalam penyelenggaraaan kegiatan ini”, ungkap Skunda.

Koordinator Kopertis Wilayah X, Prof. Dr. Herri, SE, MBA mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak atas terselenggaranya konferensi ACER-N yang keempat ini. Kegiatan ini merupakan gagasan Prof. Ganefri, Ph.D saat beliau masih menjabat sebagai Koordinator Kopertis Wilayah X yang saat ini sudah menjabat sebagai Rektor Universitas Negeri Padang. Semoga kegiatan ini memberikan masukan yang positif. Berbagi ilmu dan menghasilkan solusi-solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di negara-negara ASEAN. “We do believe we can solve the problems”, ujar Koordinator.

Turut memberikan sambutan, Ketua Steering Committee ACER-N 2016, Prof. Ganefri, Ph.D. “ACER-N merupakan wadah bagi para praktisi, khususnya ilmu pendidikan dalam membentangkan hasil riset mereka. Kita semua berharap, semua hasil kajian bisa dimanfaatkan dalam memajukan dunia pendidikan”, ungkap Ganefri.

ACER-N 2016 dibuka secara resmi oleh Direktur Penjaminan Mutu Kemenristekdikti, Prof. Aris Junaedi, Ph.D yang juga hadir sebagai Keynote Speaker. Tampil sebagai Plenary Speaker Prof. Dr. Norazah Nordin dari Universiti Kebangsaaan Malaysia, Prof. Dr. Chokchai Yuenyong dari Khonakaen University Thailand, Dr. Mohd. Suhaimibin Nohamed Ali dari Institute Pendidikan Guru  Ilmu Khas Malaysia, Prof. Nizwardi Jalinus, M.Ed dari Universitas Negeri Padang, dan Dr. Haji Abang bin Haji Taha dari Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan, Brunei Darussalam.

Para peserta berasal dari kalangan akademisi, peneliti, praktisi, NGOS, pembuat kebijakan publik, mahasiswa pascasarjana serta para guru. Sub tema yang menjadi kajian paper peserta adalah:

  1. Curriculum in teacher education program in ASEAN Countries
  2. Teacher education policies in standards in ASEAN Countries
  3. Capability building and Professionalization of teachers (teachers training)
  4. Research collaboration in teacher education Faculty and student exchange programs
  5. Defining ASEAN teacher identities and qualities
  6. Culture, ethnicity, and art influence on ASEAN teacher’s practices
  7. Sharing ASEAN teacher’s best practices in teaching and assesment of student’s achievements in various disciplines
  8. ASEAN teacher’s competences, assesment and evaluating system for promotion
  9. Technical Vocational Training (TVET) practices in ASEAN countries

ASEAN Comparative Education Network merupakan sebuah organisasi yang terbentuk pada Juni 2014 yang digagas oleh Universiti Kebangsaan Malaysia dan beberapa universitas di Indonesia.

Tujuannya adalah untuk mendorong terciptanya link, pertukaran ide dan informasi antara komunitas akademik, dan pembuat kebijakan pemerintah, yang mengarah ke pemahaman yang lebih baik tentang kebijakan terkait pendidikan dan inovasi di kawasan ASEAN, meningkatkan kapasitas penelitian di perguruan tinggi, meningkatkan hubungan dan kerjasama akademik dengan prinsip saling menghormati, jelas Skunda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *